Komunikasi untuk Menghasilkan Karya-Karya Terbaik

Memunculkan karya terbaik dari karyawan merupakan tanda dari seorang pemimpin yang efektif. Namun secara efektif mengkomunikasikan apa sebenarnya yang diharapkan seorang pemimpin kepada karyaman bisa menjadi sulit. Gambaran yang tidak jelas dari harapan pemimpin menyebabkan proses yang tidak efisien dan kinerja di bawah standar. Karyawan bisa menjadi frustasi karena pekerjaan mereka dianggap tidak dihargai yang pada akhirnya membuat perusahaan tidak memiliki kinerja yang memuaskan. Terdapat beberapa cara untuk mengkomunikasikan secara jelas dan efektif dari harapan pemimpin kepada karyawan, yaitu sebagai berikut:

  1. Memperkuat target-target perusahaan. Seperti percakapan apa pun, pemimpin harus menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung ketika mengkomunikasikan target-target tersebut. Kunci komunikasi yang efektif adalah kesederhanaan dan pengulangan pesan. Mendengar harapan itu sebanyak satu kali tidak akan membuat karyawan meresapi komunikasi.
  2. Jelaskan siapa, apa dan bagaimana. Untuk mengkomunikasikan ekspektasi yang jelas dalam lingkungan yang terus berubah, pastikan bahwa karyawan selalu tahu apa yang ingin dicapai perusahaan, bagaimana rencana untuk sampai ke sana, dan siapa yang akan melakukan apa untuk mencapai hasil tersebut. Kebanyakan kegagalan dapat dikaitkan dengan kesenjangan dalam kejelasan tentang salah satu dari tiga komponen tersebut.
  3. Perhatikan lingkungan kerja yang berkomunikasi dengan karyawan. Agar karyawan dapat memenuhi harapan, lingkungan kerja harus mendukung perilaku yang diharapkan. Setiap unsur budaya harus dapat memperkuat perilaku yang diharapkan untuk karyawan. Jika ekspektasi berlawanan dengan lingkungan, karyawan tidak akan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan perusahaan.
  4. Ekspektasi yang efektif didukung oleh sistem penghargaan, serta struktur dan proses perusahaan. Misalnya, jika perusahaan mengharapkan karyawan untuk mengambil risiko, maka perusahaan perlu untuk memberikan penghargaan dan membentuk alur kerja yang memungkinkan untuk terjadinya kegagalan dari berbagai eksperimen yang dilakukan karyawan.
  5. Memahami kepentingan pribadi dalam diri karyawan. Karyawan pada dasarnnya datang ke tempat kerja dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri, sehingga untuk mengenal setiap orang secara individual membantu perusahaan memastikan bahwa mereka memahami harapan perusahaan dan merasa termotivasi untuk bertemu dengan mereka. Dengan benar-benar memahami apa yang membuat mereka tergerak, apa yang memberi mereka energi dan tantangan apa yang mereka hadapi, seorang pemimpin dapat lebih efektif mendorong kinerja dan terjadinya perubahan perilaku. Luangkan waktu untuk membangun hubungan emosional dengan setiap karyawan yang dikelola. Tanyakan apa yang mereka perjuangkan, apa yang dituju dari menjalankan pekerjaan mereka dan apa yang mereka bergairah tentang pekerjaan yang dilakukan. Mengetahui apa yang memotivasi mereka akan membantu perusahaan membingkai harapan perusahaan dengan cara yang sesuai dengan tujuan karir mereka.

Kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan dasar utama bagi seseorang yang melakukan aktivitas pekerjaannya. Kebutuhan itu sendiri dipandang sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan itu. Rasa tidak senang dan ketegangan muncul ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi. Oleh karena itu seseorang akan memilih suatu tindakan tertentu untuk mengurangi ketegangan dan tekanan-tekanan, sehingga timbul perilaku yang mengarah pada pencapaian tujuan.

 

http://achmadyanu.com/?p=250#comment-4

Art Nouveau, Gambaran Keindahan Floral

art_nouveau_by_lilin1988-d3dupgh

Art Noveau adalah sebuah aliran seni yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang liuk-liuk. Aliran ini muncul pertama kali muncul di Eropa dan Amerika pada tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama (1914). Art Noveau berasal dari sebuah toko di Paris yang dibuka tahun 1895 oleh Stegfried Bing. Di Eropa aliran ini menggunakan beberapa nama, diantaranya: Jugendstill (Jerman), Vinna Secession (Austria), Stile Liberty (Italia), Modernista (Spanyol) dan Glassgow School (Inggris) seperti yang telah disebutkan di atas.

Hal tersebut di atas, juga dijelaskan dalam web http://www.artchive.com/ artchive/ art_nouveau.html., yaitu “An international style of decoration and architecture which developed in the 1880s and 1890s. The name derives from the Maison de l’Art Nouveau, an interior design gallery opened in Paris in 1896, but in fact the movement had different names throughout Europe. In Germany it was known as ‘Jugendstil’, from the magazine Diejugend (Youth) published from 1896; in Italy ‘Stile Liberty’ (after the London store, Liberty Style) or ‘Floreale’; in Spain ‘Modernista’, in Austria ‘Sezessionstil’ and, paradoxically, in France the English term ‘Modern Style’ was often used, emphasizing the English origins of the movement.

Pada masa gerakan Art Nouveau, ada seorang tokoh bernama Louis Sullivan (1856-1924) melontarkan slogannya “Form Follows Function” yang mengandung maksud bahwa semua bentuk harus ada fungsinya dan tahun 1897 Adolf Loos dengan kata-katanya “makin rendah tingkat budaya suatu bangsa, makin meriahlah ornamentasinya”. Karena itu di kemudian hari seni dan arsitektur menjadi satu dalam madzab Bauhaus, maka baik seni lukis maupun seni bangunan dalam naungannya berusaha untuk menjadi sesederhana mungkin (Soedarso SP, 1990: 68).

Gerakan Art Nouveau muncul pada awal abad 20 di negara-negara Eropa seperti Belanda, Belgia dan Jerman. Gerakan Art Nouveau tidak seperti Art & Craft yang memusuhi mesin, gerakan ini lebih merupakan seni terapan pada awalnya. Wujud desainnya seperti sejenis flora aneh atau organisme yang hidup. Berupa bentuk-bentuk yang mengalun, meliuk, berdenyut, menggeliat dan sebagainya, yang kadang tidak menggambarkan apapun. Bentuk bangunannya memperlihatkan keterpaduan antara hiasan dan struktur, strukturnya sendiri terkesan dekoratif. http://www.geocities.com/ sta5_ar530/data/01renaisanspurna.htm.

Nilai lebih yang dimiliki Art Nouveau adalah keinginan untuk menerima mesin (sehingga antisipasi kuantitas produksi menjadi teratasi) serta menerima craft sebagai bagian pula. Hanya saja, setiap gerakan biasanya memiliki kekurangan, dan demikian pula halnya dengan Art Nouveau. Salah satunya adalah pergesekan antara sisi estetika dengan fungsionalitas, terutama berkaitan dengan bahan yang digunakan (semacam structure vs decoration). Misalnya penggunaan bahan-bahan yang terbuat dari baja yang baik secara struktur tetapi menyulitkan secara dekorasi, terutama terkait dengan masalah besarnya dana yang harus dikeluarkan (secara sederhana: ignoring the characters of element). Terkadang sebuah bentuk arsitektur yang begitu indah tetapi ditempatkan pada lokasi yang tidak semestinya, seperti lampu dengan ornamen yang luar biasa detil dan indah, tetapi ditempatkan pada sebuah stasiun yang super sibuk sehingga tidak bisa dinikmati oleh pengguna stasiun tersebut (http://www. veetra.com/index.php? option=com_content&task=view&id=50&Itemid=71& PHPSESSID=f906bd971).

Art Nouveau mempengaruhi lahirnya sekolah desain Bauhaus di Jerman pada tahun 1919. Sehingga tercapainya keserasian dan kesinambungan ke arah kemajuan dan modernisasi mebel. Di Indonesia pengaruh ini dapat dilihat pada perbedaan desain kursi ketua MPR dan wakil ketuanya. Dimana kursi ketua MPR didesain lebih berwibawa dibandingkan para wakil ketuanya. Begitu juga Presiden dan Wakil Presiden pun tidak boleh menyaingi kewibawaan kursi ketua MPR. Tetapi dalam kedudukannya harus didesain paling berwibawa diantara kursi-kursi lain dalam struktur pemerintahan.

Disamping itu Art Nouveau juga berpengaruh terhadap grafis, yaitu dapat dilihat pada logo perusahaan transportasi terbesar di Amerika pada tahun 1868. Yang tercermin dari bentuk logo Union Pacific yang berupa tameng dengan pola garis-garis dengan warna merah biru yang sangat khas Amerika. Pada proses evolusi desain logonya mengalami perubahan sebanyak 27 kali dan pada dasarnya, proses perubahan logo sebanyak itu dapat dibagi dalam beberapa fase perubahan, sesuai dengan keadaan zaman dan gaya desain yang dipergunakan.

Ciri-ciri desain Art Nouveau adalah merupakan perkembangan desain tradisional-modern, diantaranya merupakan pergantian mebel tradisional oleh mesin dan adanya motif tumbuh-tumbuhan sebagai aspek dekorasi atau hiasannya.

http://achmadyanu.com/?p=264

Desain pada Masa Perang Dunia II

Perang Dunia II berakibat cukup berat pada proses perancangan dan pembuatan produk konsumsi. Negara-negara yang ikut berperang menerapkan pembatasan ketat terhadap penggunaan bahan-bahan yang bernilai strategis, penggunaan tenaga kerja dan pabrik. Inggris adalah negara yang paling ketat mengatur produksi barang-barang konsumsi melalui sebuah lembaga khusus yang menetapkan bentuk/desain alat rumah tangga hingga menentukan siapa pembuatnya dan berapa harganya. Pengaturan penyeragaman ini juga terjadi di Jerman. Hal ini bertujuan agar dana yang dimiliki lebih diprioritaskan untuk kemajuan dan kelancaran produksi barang-barang kebutuhan perang.

Sesudah perang dunia kedua berakhir tahun 1940-an hingga 1950-an, kekurangan tenaga kerja serta bahan baku masih melanda negara-negara peserta perang. Barang-barang sisa perang banyak dimanfaatkan untuk produksi barang untuk sipil. Du Pount yang selama perang menciptakan bahan nylon yang kuat untuk bahan parasut, setelah perang difungsikan sebagai Uphol-stery kursi. Kemudian ditemukan pula bahan kimia Polymer/plastik yang kuat dan tidak mudah pecah oleh Earl S. Tupper menghasilkan sarana rumah tangga dari bahan plastik yang terkenal hingga kini. Charles Eames dan Ray Eames mendesain kursi dari bahan campuran fiberglass.

Secara garis besar dapat disebut bahwa perang dunia kedua menjadi momentum bagi desain untuk tampil sebagai Profesi yang sangat penting artinya bagi masyarakat modern. Beberapa contoh desain pada masa perang dunia II.

Perang Dunia I dan Perang Dunia II, mengakibatkan berbagai macam masalah dalam kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya adalah kehidupan berkesenian dan dunia industri. Dalam dunia industri terjadi perubahan besar dalam membuat karya dan hal ini berhubungan dengan desain. Berkaitan dengan hal ini, maka ada dua materi khusus sebagai pengantar dalam pembahasan berikutnya, yaitu Psikologi Gestal dan Semiotika.

Gestalt atau gestaltung adalah kata Jerman yang berarti susunan yang bersifat menyeluruh. Psikologi gestalt dimulai ketika pada tahun 1890 seorang ahli psikologi Jerman Christian Von Ehrenfels menerbitkan sebuah esensi berjudul “on Gestalt Qualities”, dimana ia menyatakan “gestalt lebih besar dari penjumlahan bagian-bagian” dengan kata lain, persepsi kita terhadap suatu objek dipengaruhi oleh susunan obyek-obyek lain disekitarnya (Arief, 1999:78). Sedangkan dalam web http://id.wikipedia.org/wiki/Gestalt dijelaskan pula Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.

Kemudian ditahun 1910-1912 pendapat Christian Von dikembangkan lebih jauh oleh Max Wertheimer bersama rekan kerjanya Wolfgang Kohler dan juga psikolog lain kurt koffka. Max membahas tentang bagaimana manusia menyerap dan mengelompokkan suatu benda yang berada dilingkungan benda-benda lain dengan kata lain pola persepsi manusia dalam melihat benda dialam memiliki pola-pola tertentu. Kegunaan Teori gestalt banyak dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa lainnya, karena banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Persepsi jenis ini bisa terbentuk karena:

  1. Similary (Pengelompokan berdasarkan persamaan)
  2. Proximity (pengelompokan berdasarkan jarak atau kedekatan)
  3. Continuation (mata akan mengikuti arah suatu garis atau sumbu)
  4. Closure (bentuk yang mudah dikenali namuntidak utuh akan dianggab kesatuan utuh)
  5. Figure/Ground (persepsi manusia akan berusaha membedakan objek dengan latar

Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari pola-pola yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut pragnan.

 

http://achmadyanu.com/?p=257

 

REALISME

This gallery contains 2 photos.

                             Francisco de Goya (1746-1828) adalah tokoh yang sering dihubungkan dengan realisme dan romantisme. Goya memandang dunia ini tanpa ilusi. Ia tidak lari dari kenyataan, karyanya adalah refleksi dari keadaan yang ada di … Continue reading